" Ustadz, ana belum ada sepatu", "ustadz sepatu ana basah", ustadz izin ini itu ...

Inilah Diantara keluhan keluhan saat ujian diberlakukan, gak tega sebenarnya, namun opposite action tetap dilaksanakan " ustadz gak mau tau, pinjeem, beli, pake walau basah", jawaban tegas, demi kedisiplinan yg ingin kita tanamkan untuk mereka.

Ujian kali ini berbeda dengan sebelumnya, anak anak dituntut disiplin mengikuti aturan dan instruksi bel yg sudah kita umumkan, pengawasan yg maksimal dan sanksi maksimal bagi mereka yg berbuat curang.

Kita gak tolerir masalah kecurangan, jangankan membawa kerpekan, menoleh saja kita berikan teguran, sedangkan membawa kerpekan kita ambil kertas jawaban dan diganti dengan yg baru,sambil mengerjakan ulang di samping pengawas, "ustadz apa itu gak berlebihan??", No....Big NO, lebih baik mereka sadar sekarang,sebelum terlambat dan menjadi bibit koruptor negara ini.

Kita mau mencetak santri yg penuh integritas,jauh dari sifat sifat Kemunafikan, bukan santri yg biasa biasa saja.

Hati kami sebagai guru sebenarnya gak tega, namun demi masa depan anak anak kitapun harus menyingkirkan rasa itu.

Mungkin ada para orang tua yg harus membelikan seragam agar anaknya bisa ikut ujian, atau bahkan ada anaknya yg harus ujian susulan karena gak bisa ikut akibat kurangnya seragam.....

Kami meminta maaf, namun percayalah, bahwa itu semua demi masa depan cerah mereka, bukan hanya menjadi da'i dan ulama saja, tapi menjadi dai dan ulama yg disiplin dan penuh integritas, atau dengan kata lain " Istiqomah dalam kebaikan"

Akhir kata, apa yg kita usahakan dalam mendidik para santri akan terbuang percuma saat wali santri tak berkontribusi, terutama saat liburan menghampiri.

So, mari kita bersinergi untuk mendidik anak anak kita menjadi insan yg bermanfaat bagi sekitarnya, jazakumullah Khairan wa barakallah fiikum.

Best Regard

Panitia PAS